SUKABUMI - Pemerintah Kota Sukabumi melakukan langkah antisipasi penyebaran dan pencegahan datangnya virus Corona yang berasal dari Tiongkok. Kesiapsiagaan ini dilakukan dengan menyiapkan ruangan khusus di RSUD R Syamsudin dan kewaspadaan di semua puskesmas.
'' Kita meminta dinas kesehatan (dinkes) dan RSUD menyiapkan berbagai hal seandainya ada kemungkinan ketika virus ini ada di Sukabumi,'' ujar Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, Selasa (28/1). Misalnya RSUD R Syamsudin menyiapkan ruangan khusus dan dinkes melalui puskesmas diminta waspada untuk segera deteksi dan berkoordinasi dengan aparat wilayah.
Di sisi lain, kata H. Achmad Fahmi, pemkot juga memberikan imbauan agar masyarakat jangan resah. Ketika ada warga merasa gejala sama dengan terkena virus Corona segera periksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Antisipasi pencegahan virus corona juga sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Nomor 440/116/Dinkes tertanggal 23 Januari 2020 tentang Pemberitahuan Kesiapsiagaan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang Belum Diketahui Etiologinya. Terbitnya surat ini mengacu pada surat kepala Dinas Kesehatan Jabar tanggal 14 Januari 2020 tentang Kesiapsiagaan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang Belum Diketahui Etiologinya.
'' Kami telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dalam pencegahan penyebaran virus Corona,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Lulis Delawati, Senin (27/1). Misalnya dengan memberikan sosialisasi dan edukasi serta pemahaman mengenai pencegahan penyebaran virus Corona.
Selain itu kata Lulis, Dinkes mengeluarkan surat edaran kepada rumah sakit dan Fasyankes yang berisi empat poin. Pertama layanan kesehatan baik fasyankes primer maupun rujukan milik pemerintah dan swasta melakukan deteksi, pencegahan, respon dan antisipasi munculnya kasus pneumonia berat dengan etiologi tidak jelas seperti di Tiongkok.
Kedua, jika ditemukan kasus maka dilakukan tatalaksana, isolasi, dan dilakukan segera secara berjenjang dengan surveilans ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dan diteruskan ke Dinkes Provinsi Jabar dan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ketiga jika ditemukan kelompok atau kluster dari kasus-kasus tersebut di wilayah Kota Sukabumi agar dilakukan investigasi dan penanggulangan sesuai aturan yang berlaku untuk mencegah penularan dan penyebaran lebih lanjut agar tidak meluas menjadi kejadian luar biasa (KLB). Ke empat agar seluruh fasyankes memantau perkembangan kasus pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya di media mainstream untuk mengambil langkah yang diperlukan.
Lulis menuturkan, sarana rumah sakit di Kota Sukabumi khususnya RSUD R Syamsudin SH siap menangani kasus tersebut. Sebab rumah sakit itu merupakan rumah sakit rujukan. Namun hingga kini belum ada laporan kasus.
Upaya lainnya dengan memberikan masker kepada warga yang akan berangkat ke bandara di pool bhs Damri tujuan Bandara Soekarno-Hatta pada Senin. Selain itu mendorong warga meningkatkan upaya kebersihan lingkungan dan menjaga ketahanan tubuh.
0 Tanggapan