Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Sukabumi mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan "Bela Negara" pada Kamis, 02 Desember 2021 di Taman Sari Kota Sukabumi. Kegiatan yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota ini mengambil tema, "Bela Negara, Untuk Semua".
Sambutan Kepala Badan Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan menekankan hak dan kewajiban Bela Negara merupakan amanat undang-undang yang harus dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
" Bela negara merupakan hak dan kewajiban seluruh elemen bangsa. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan tidak hanya berasal dari dalam negara, juga dari luar negara. Dan semua itu harus kita waspadai," ungkap Yudi Yustiawan di hadapan anggota FKDM Kecamatan se-Kota Sukabumi.
Kohesi Sosial Meningkat di Masa Pandemi
Selain menimbulkan dampak kurang baik, pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir lebih ini telah berdampak baik juga di tengah-tengah masyarakat. Yudi mengatakan, kohesi sosial meningkat cukup signifikan, sesama anggota masyarakat saling bahu membahu selama pandemi.
" Ini merupakan fakta yang tidak dapat dibantah, bahwa selama pandemi Covid-19, kohesi sosial masyarakat kita justru menjadi lebih erat. Sebagai contoh, tetangga terdampak pandemi mendapatkan bantuan dari masyarakat sekitar," tegas Yudi.
Mewaspadai Informasi Bohong atau Hoaks
Kepala Badan Kesbangpol juga mengamanatkan agar peserta pendidikan dan pelatihan dapat mengantisipasi penyebaran informasi bohong di masyarakat. Informasi bohong dapat dengan mudah didistribusikan melalui media sosial dan media obrolan daring. Tentu saja, hal ini dapat dicegah -salah satunya- dengan meningkatkan literasi kita, terutama dalam membaca dan menganilisa informasi.
" FKDM Kota Sukabumi memiliki peran penting yaitu menerima informasi sebanyak mungkin, namun membagikannya secara selektif."
Peran FKDM di Era Revolusi Industri 4.0
FKDM merupakan lembaga mandatori, memiliki peran mewaspadai setiap gejala dan potensi yang mungkin terjadi di satu wilayah.
" Atas alasan itu, anggota FKDM harus memosisikan diri sebagai social intelligence, intelijen yang bergerak di akar rumput. Bukan sekadar melaporkan peristiwa yang telah terjadi saja, lebih dari itu harus memiliki jiwa cepat, tangkal, dan tanggap" kata Prof. Cecep Darwaman mengawali materi diklat.
Bela Negara memiliki dimensi holistik untuk memperjuangkan kehormatan, kedaulatan, keutuhan, keselamatan, dan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). " Di sisi lain, bela negara dapat mewujud sebagai tindakan baik dari warga negara itu sendiri," tandas Ketua FKDM Provinsi Jawa Barat itu.
Cecep Darmawan mewanti-wanti kepada peserta, bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan ganggunan di era revolusi Industri 4.0 sudah tidak melalui pendekatan militeristik lagi. Asymetric War sangat mungkin dilakukan oleh pihak-pihak lain terhadap negara ini. Peristiwa Arab Springs adalah salah satu contoh bagaimana peristiwa besar di satu kawasan terjadi dengan diawali oleh hembusan isu terlebih dahulu.
" Anggota FKDM harus mampu membaca dan menganalisa setiap informasi dan isu yang berkembang di masyarakat agar kita tidak mudah diadudombakan. Kita tidak menampik fakta, yang terjadi sekarang ini, antara informasi valid, setengah valid, dan tidak valid sudah sulit dibedakan," tambahnya.
Diperlukan langkah-langkah ilmiah untuk mendapatkan informasi valid seperti melalui proses pengumpulan data, konfirmasi data, pengolahan data, hingga penarikan kesimpulan.
" Informasi yang diterima oleh FKDM sebagai data mentah harus diverifikasi kebenarannya, dalam terma keislaman disebut sebagai tindakan tabayun atau check and recheck. Dengan begitulah, informasi dan data yang telah diolah oleh FDKM dapat menjadi rekomendasi atau saran tindak bagi pemerintah daerah,"
Sebagai ketua FKDM Provinsi Jawa Barat, Cecep Darmawan mengajak agar FKDM Kota Sukabumi membangun koordinasi secara intensif dan membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, kecamatan, dan kelurahan.
"Bagaimana juga, sebagai sebuah komunitas, FKDM merupakan salah satu komponen penting dalam rantai penthahelix pembangunan di samping Academy, Bussines, Government, dan Media," pungkasnya.
0 Tanggapan